Hasto: Jokowi Tak Maju-Mundur Umumkan Kabinet
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto meyatakan Presiden Joko Widodo tak bersikap maju-mundur ihwal pengumuman kabinet. "Tak ada istilah mundur ataupun maju," kata Hasto di Wisma Negara, Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2014.
Menurut dia, sesuai dengan konstitusi, presiden memiliki waktu 14 hari setelah dilantik untuk membentuk kabinet. Jokowi, ujar Hasto, bakal mengumumkan struktur kabinet dan nama-nama menteri pada waktu yang tepat. "Tak ada istilah maju-mundur, yang ada adalah dalam waktu yang baik dan momentum yang sangat tepat."
Hasto menuturkan Jokowi memahami besarnya harapan masyarakat terhadap kabinet yang bakal dibentuk. Karena itu, kata dia, pendalaman, pengkajian, dan prinsip kehati-hatian perlu dilakukan Jokowi dalam menentukan komposisi kabinet. "Untuk itulah, keterlibatan PPATK cukup penting," ujarnya.
Selain itu, menurut Hasto, pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat juga diperlukan berkaitan dengan rencana Jokowi menggabung dan memisahkan kementerian. "Ini suatu prinsip untuk menjaga etika penyelenggaraan pemerintahan," tutur Hasto.
Menurut Pak.Celetuk juga Sama.. Menata kabinet dalam pemerintahan memang tidak gampang. Sekarang kita pelajari saja dari sebelum nya. Begitu banyak nya korupsi, kekacauan, miss komunikasi di pemerintahan Pak Susilo.
Itulah efek dari terburu buru dan pemilihan yang tidak sesuai serta asal asalan. Buat apa mengulang hal tersebut.?? Bearti ada baiknya kita mengambil jalan yang agak memakan waktu, tapi di yakini positif. Banyak sekali orang yang tidak paham dengan sistem pemilihan untuk pemerintahan, akhirnya mereka ngomel..
Ada juga yang mungkin paham dengan sistem tersebut, tapi mereka tetap saja ngomel, karena kemungkinan mereka mungkin ingin merusak tempo pemerintahan jokowi dan mengakomodasi masyarakat masyarakat Indonesia hingga ikut mencerca Pak Presiden Jokowi.
Semangat Pak Jokowi.. Hidup Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bebas dan bermanfaat membangun Bangsa Indonesia