Haii... Aku Pak.Cletuk !!

Hallo Masyarakat Indonesia.. Kita masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang hebat. Dari negeri Indonesia yang "HEBAT" buktinya.. Kita menganut dasar PANCASILA, Negara yang DEMOKRASI, Jalur Perdagangan yang sangat BERPOTENSI, serta memiliki kekayaan alam yang membuat decak kagum masyarakat dunia lain.
"Tapi" sayangnya banyak sekali yang menggunakan Hal-hal tersebut dengan salah di tangan yang salah.

Blog Celetuk Politik Indonesia, hanya ingin mendengarkan dan berbicara dari hati, kepada masyarakat lain serta pemerintah agar kami dapat dan bisa berkomunikasi dua arah dengan baik.

Rabu, 29 Oktober 2014


Tukang Sate Penghina Jokowi Dibela Netizen




TEMPO.CO, Jakarta - Pemuda 24 tahun berinisial MA ditahan di Markas Besar Polisi Republik Indonesia karena dituduh menghina Presiden Joko Widodo di media sosial Facebook. Penahanan MA ini sontak mengejutkan warga dunia maya yang biasa disapa netizen. Mereka menyayangkan penahanan MA. "Loh, kok, belum apa-apa sudah mau ikut-ikutan gaya orba?" cuit akun @kang_aden, seperti yang dikutip Tempo, Kamis, 28 Oktober 2014.

Akun @Bemz_Q ikut mencuit, "Cuma lulusan SMP, dan tukang sate (kalau infonya benar) yang mem-bully Jokowi, kenapa tidak dilakukan pendekatan baik-baik saja dulu?" ujar akun itu.

Bahkan, stand up comedian Sammy melalui akunnya @NOTASLIMBOY yang memiliki pengikut lebih dari 84 ribu orang ikut mencuit dengan me-mention langsung Presiden Joko Widodo. "Pak @jokowi_do2... Itu yang perang status di Facebook ada yang ditangkap polisi, Pak... Semoga bapak baca mention saya," kata dia.

MA ditahan di Markas Besar Polisi Republik Indonesia sejak Kamis pekan lalu hingga hari ini. Warga Ciracas, Jakarta Timur, ini memuat beberapa konten yang menghina Jokowi dalam akun Facebook pribadinya saat kampanye pemilihan presiden Juli lalu.

Menurut Irfan Fahmi, kuasa hukum MA, dia hanya ikut-ikutan pengguna Facebook lain yang riuh rendah mengikuti perkembangan politik. "Dia hanya terjebak situasi politik saat itu," kata Irfan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan belum mengetahui kejelasan kasus ini. "Saya belum dapat informasinya. Saya cek dulu besok," kata dia melalui pesan singkat.

Menurut Pak Celetuk.. Seharus nya jangan langsung Ditahan di Mabes. Sebaiknya Pemuda tersebut dibawa ke MABES Polri untuk diberikan penyuluhan. Agar pemuda tersebut mengerti dan paham tentang apa yang dia lakukan.

Mungkin hal tersebut adalah inisiatif dari Polisi sendiri, dan bukan dari Korban yang dihina (Pak Presiden Jokowi), ada baik nya bahwa Pak Jokowi mendatangi Pelaku penghinaaan dan memberikan waktu untuk omong-omong dan diskusi apa yang perlu disampaikan oleh  Pemuda tersebut..

Semoga Pak Jokowi bisa membantu dan membuat masyarakat lebih Optimis dengan Presiden yang akan membawa Bangsa Indonesia lebih Sukses.

Hidup Indonesia!!! Semangat Pak Jokowi!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bebas dan bermanfaat membangun Bangsa Indonesia