'Jokowi Lebih Pantas Pimpin PDIP Dibanding Mega'
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei nasional regenerasi partai politik dari Cyrus Network menyatakan Joko Widodo dianggap lebih mampu memimpin PDI Perjuangan dibandingkan dengan Megawati Soekarnoputri. Hasil survei itu menyebutkan Jokowi memperoleh dukungan 26,1 persen suara jika Megawati mencalonkan diri menjadi ketua umum. Megawati menduduki posisi ketiga dengan 16,7 persen suara.
Megawati dikalahkan Puan maharani, anak kandungnya, yang mengumpulkan 18,6 persen suara dari 1.200 responden yang disurvei. "Temuan ini sangat menarik, ada indikasi separuh pendukung PDIP melihat regenerasi partai penting untuk ditindaklanjuti," kata Chief Executive Operation Cyrus Network Hasan Nasbi di kafe d'Consulate, Jakarta Pusat, Senin, 15 Desember 2014.
Dalam survei itu, responden pun menganggap Jokowi mampu memimpin PDIP andaikan Megawati tidak mencalonkan diri lagi. Jokowi menduduki posisi pertama dengan 29,3 persen suara. Sedangkan Puan mengekor di posisi kedua dengan 24,5 persen. Disusul oleh tokoh lainnya, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (12,4 persen), dan politikus senior Pramono Anung (8,3 persen).
Riset regenerasi partai itu dilakukan pada 1-7 Desember 2014 terhadap 1.200 responden di 33 provinsi. Wawancara dengan responden dilakukan secara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei sebanyak 95 persen dengan margin of error 3,1 persen.
Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari, tidak terlalu sepakat dengan penelitian tersebut. Sebab, riset ini tidak memfokuskan sistem yang dibangun partai, melainkan hanya melihat figur tokoh. "Ini tidak sehat bagi partai ke depannya, bisa menjadi jebakan gawat untuk partai," ujar Eva.
Sekalipun mendulang suara tertinggi, kata Eva, Jokowi tak akan mau menjabat sebagai ketua umum. Justru, Jokowi yang meminta Mega untuk memimpin PDIP. "Karena kepemimpinan Bu Mega berbeda dengan ketum partai lain. Beliau berhasil membentuk solidaritas partai dan tidak otoriter."
Mungkin memang ada benarnya, kalau saja Pak Jokowi menjabat jadi Ketua Umum PDIP. Tatapi Pak Jokowi belum tentu mau untuk menjadi Ketua Umum Partai kan?? Pak Jokowi merasa harus konsentrasi kerja sebagai Presiden RI.
Sebagai Ketua Umum, Bu Megawati saya rasa masih cukup baik dan layak, meskipun kadang mementingkan golongan / pribadi. Tetapi hal tersebut masih bisa di bilang normal, dan tidak berlebihan (mengingat kubu koalisi Prabowo). Selain itu Bu Megawati juga beberapakali melahirkan pemimpin yang cukup baik dan berkualitas di mata Indonesia, dan juga sesuai kata pak Jokowi: "Karena kepemimpinan Bu Mega berbeda dengan ketum partai lain. Beliau berhasil membentuk solidaritas partai dan tidak otoriter."
Pak Celetuk rasa coba dipertimbangkan kembali, serta Bu Mega bisa memeperbaiki diri untuk menyempurnakan dirinya sebagai pemimpin PDIP yang lebih baik.
Sukses.. Pak Jokowi..!! Hidup Indonesia..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bebas dan bermanfaat membangun Bangsa Indonesia