Haii... Aku Pak.Cletuk !!

Hallo Masyarakat Indonesia.. Kita masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang hebat. Dari negeri Indonesia yang "HEBAT" buktinya.. Kita menganut dasar PANCASILA, Negara yang DEMOKRASI, Jalur Perdagangan yang sangat BERPOTENSI, serta memiliki kekayaan alam yang membuat decak kagum masyarakat dunia lain.
"Tapi" sayangnya banyak sekali yang menggunakan Hal-hal tersebut dengan salah di tangan yang salah.

Blog Celetuk Politik Indonesia, hanya ingin mendengarkan dan berbicara dari hati, kepada masyarakat lain serta pemerintah agar kami dapat dan bisa berkomunikasi dua arah dengan baik.

Kamis, 20 November 2014


Deklarasi KMP: Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo




TEMPO.CO, Yogyakarta - Deklarasi struktur permanen Koalisi Merah Putih (KMP) Daerah Istimewa Yogyakarta diwarnai kecaman terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. "Turunkan Jokowi," teriak massa KMP dalam deklarasi yang berlangsung di Taman Hiburan Rakyat Purowisata, Yogyakarta, Kamis sore, 20 November 2014. Teriakan itu terdengar berkali-kali dari kerumunan massa. "Ganti Prabowo," teriak para peserta deklarasi sesaat kemudian.

Deklarasi KMP di tingkat Yogyakarta ini dihadiri petinggi koalisi di tingkat pusat. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais datang bersamaan di lokasi deklarasi. Mereka disusul Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang hadir bersama rombongan petinggi partai beringin, di antaranya Akbar Tandjung. Selain mereka, ada juga Presiden PKS Anis Matta serta bekas Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, dan penggantinya menurut muktamar di Jakarta, Djan Faridz.

Adapun PBB diwakili oleh Sukmo Harsono. Dalam sambutan, ketua tim pemenangan pemilu PBB itu mengatakan prihatin atas kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter. Dia bertanya apakah keputusan pemerintah itu menjadi pertanda akan adanya peristiwa yang terjadi dalam dua bulan atau dua tahun mendatang. "Wallahu alam bishawab," katanya tanpa menjelaskan peristiwa yang dimaksud. Ia melanjutkan pidatonya dengan meminta bantuan dari KMP agar PBB bisa kembali meraih kursi di DPR.

Di depan para petinggi KMP itu, enam pimpinan partai tingkat DIY menandatangani kesepakatan koalisi permanen. Mereka adalah Ketua Golkar Gandung Pardiman, Ketua PAN Immawan Wahyudi, Ketua PBB Yunohedi, Ketua PPP Syukri Fadholi, Ketua Gerindra Nuryanto, dan Ketua Demokrat Sukedi.

Koalisi ini bekerja sama secara tetap dalam beberapa hal. Di antaranya dalam menggalang kekuatan di DPRD tingkat provinsi dan kabupaten serta mendukung calon kepala daerah bersama-sama. "Sejak lama kami memimpikan deklarasi ini," kata Gandung Pardiman.


Pencitraan Dari Kubu Prabowo terus menerus dilancarkan demi menguasai Pemerintahan Indonesia. Untuk apa?? Hanya demi Keuntungan Pribadi dan Golongan saja?? Padahal Pak Jokowi melakukan kebijakan BBM Naik bukan demi keuntungan Pribadi ataupun Golongan, dan sudah jelas bukan Pencitraan.

Pak Jokowi tidak suka Pencitraan, tapi yang penting adalah Kinerjanya. Berat sekali rasanya baru menjabat jadi Presiden tapi sudah memberikan kenaikan BBM pada Rakyatnya. Tapi kembali lagi, Keputusan yang dibuat Pak Jokowi adalah untuk kebaikan Negara Indonesia, dan kebahagiaan Rakyatnya. Banyak yang menentang kenaikan BBM, terutama dari Kubu Prabowo yang menggunakan Pencitraan saja. Dihadapan Rakyat terlihat baik dan lugu, di balik itu kemungkinan akan bertindak KOTOR dan mengutamakan kepentingan golongan.

Masyarakat yang berdemo pun kemungkinan di otaki oleh Kubu Prabowo lagi, demi meraih keuntungan dari Proses Pak Jokowi untuk membangun bangsa Indonesia. Memang Sulit untuk memberantas Kubu tersebut, tapi kami yakin, Pak Jokowi pasti bisa. Yang penting Tegas, Barani, dan Bertanggung jawab.

Semangat Pak Jokowi...!! Sukses Indonesia... !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bebas dan bermanfaat membangun Bangsa Indonesia