Haii... Aku Pak.Cletuk !!

Hallo Masyarakat Indonesia.. Kita masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang hebat. Dari negeri Indonesia yang "HEBAT" buktinya.. Kita menganut dasar PANCASILA, Negara yang DEMOKRASI, Jalur Perdagangan yang sangat BERPOTENSI, serta memiliki kekayaan alam yang membuat decak kagum masyarakat dunia lain.
"Tapi" sayangnya banyak sekali yang menggunakan Hal-hal tersebut dengan salah di tangan yang salah.

Blog Celetuk Politik Indonesia, hanya ingin mendengarkan dan berbicara dari hati, kepada masyarakat lain serta pemerintah agar kami dapat dan bisa berkomunikasi dua arah dengan baik.

Senin, 12 Januari 2015

Jawaban Jokowi Soal Pilih Budi Gunawan tanpa KPK 




TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyerahkan proses pemberian persetujuan atas calon Kepala Polri ke DPR. Jokowi mengaku sudah mempertimbangkan dengan saksama rekomendasi dari Komisi Kepolisian Nasional. "Sekarang tunggu saja proses di DPR," kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerja ke Bandung, Senin, 12 Januari 2015.

Menurut Jokowi, pengajuan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Polri sudah didasarkan pada rekomendasi yang diberikan Kompolnas. "Itu, kan, dari Kompolnas, memberikan usulan pada saya dan dari sana kami pilih," katanya.

Mengenai tidak dilibatkannya Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Jokowi enggan berkomentar. "Nanti, kalau saya jawab, larinya ke tempat lain," katanya.

Pada Kamis, 8 Januari, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno mengirimkan surat rekomendasi dari Kompolnas kepada Presiden mengenai pengusulan calon Kapolri. Dalam surat bernomor R-06/Menko/Polhukam/TU.00.00.2/1/2015 tersebut, Kompolnas mengajukan dua opsi kepada Presiden.

Opsi pertama, jika penggantian Kepala Polri dilaksanakan saat ini, diusulkan sembilan perwira tinggi bintang tiga sebagai calon Kepala Polri, yaitu Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Komisaris Jenderal Putut Bayu Seno, Komisaris Jenderal Djoko Mukti Haryono, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Komisaris Jenderal Anang Iskandar, Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution, dan Komisaris Jenderal Boy Salamuddin.

Opsi kedua, jika penggantian Kapolri dilaksanakan saat Kapolri Jenderal Sutarman memasuki usia pensiun, diusulkan empat perwira tinggi Polri berbintang tiga, yaitu Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, dan Komisaris Jenderal Putut Bayu Seno.

Jokowi akhirnya memilih opsi pertama dan memilih Budi Gunawan sebagai calon Kapolri untuk menggantikan Jenderal Polisi Sutarman.


Pak Celetuk yakin sekali dengan Performa Pak Jokowi serta harapan Pak Jokowi yang ingin membuat Indonesia bisa selalu lebih maju lagi dalam semua aspek, Pemilihan Pak  Jokowi pasti mempunyai alasan kuat untuk Pak Budi ini.  Dimana Pak Budi pastinya akan dalam pengawasan super ketat Oleh Pak Jokowi sendiri, serta oleh KPK.

Dibanding dengan pilihan yang di berikan oleh KOMPOLNAS, Jelas Pak Budi mempunyai rekomendasi yang lebih baik dari 2 lainnya, dimana Pak Jokowi akhirnya memilih Pak Budi dengan syarat-syarat yang ketat.

Tetapi Pak Jokowi pun harus memberikan kepada semua warga Indonesia tentang alasan dia memilih Pak Budi tanpa rekomendasi KPK, hanya sebagai alasan konkrit dan kepercayaan masyarakat pada Pak Jokowi agar tetap baik, dimana Pak Jokowi merupakan Presiden yang paling sesuai semenjak Pak Soekarno. Dengan adanya sedikit kontroversi tersebut, kubu Prabowo mulai menyuarakan negatif pada Pak Jokowi dan mulai menghasut masyarakat Indonesia untuk mengikuti ke penghasutan tersebut serta mulai membela Kubu nya, dimana hal tersebut TIDAK MUNGKIN!!

Semangat Pak Jokowi..!! Hidup Indonesia..!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bebas dan bermanfaat membangun Bangsa Indonesia